tulisan berjalan

“Teruntuk Sebuah Nama, yang terukir di prasasti kehidupan; pemberi warna di lembaran perjalanan waktu; pelengkap ruang kosong bernama Coste Sinistra; Teruntuk Sebuah Nama, Yang terucap lirih dalam sujud; kuikat cintaku dalam sucinya mahligai pernikahan; kusimpan rinduku hanya untuk putihnya perkawinan; dan kuukir sayangku di keeratan pertautan jiwa abadi; Teruntuk Sebuah Nama; Aku mencintaimu karena Allah).

Senin, 04 Juli 2011

Lagu yang aku tulis, berikan dan aku nyanyikan untukmu...

Female vocal:
Aku menunggumu.. sebagai imamku
Aku menantimu.. yang terbaik dari Tuhan untukku

Aku menunggumu.. yang tempatkanku sebagai wanita teristimewa
Aku menantimu.. yang butuhkanku selalu


Chorus:
Semoga dirimu adalah terbaik untukku
Tuk temani diriku di dalam sisa hidupku
Cerminkan padaku kau cinta baik dan burukku
Membagi putih kelabu hidupku bersamamu

Male vocal:
Bersedia aku.. menjadi imammu
Bersedia aku.. untuk membimbingmu
Bersedia aku..

Rongga dadaku yang tanpa rusuk kirinya lengkapi diriku yang kehilanganmu
Kaulah wanita yang tepat mengisi sisi hilangku


*
Saat ku menunggu ku tak pernah tau dirimu
Dan ku bersedia menjadi orang yang kau tunggu
Hingga takdirlah yang kan bahagiakan kita...
Selengkapnya...

Sabtu, 25 Juni 2011

Detik-detik menuju tanggal pernikahan

Tanggal 24 Juli 2011? tanggal itu bukan tanggal nasional, bukan pula tanggal istimewa bagi banyak orang lain disana... tanggal sangat biasa bagi orang lain tetapi itu sangat luar biasa bagiku... karena itu tanggal yang akan memberiku suatu warna nyata dalam kehidupan.. tanggal sakral dimana aku akan melangsungkan pernikahan

Dimanakah hadirnya tanggal 24 Juli 2011 itu muncul? Mari kita runtut masalahnya... hari itu pada bulan Januari, saat aku berada di Riau Silip, Bangka. Aku menyatakan kepada pria itu bahwa aku akan menikahi putrinya.. Tidak mudah memang aku mengatakan itu, karena untuk mengatakannya saja diperlukan waktu yang begitu lama dihadapannya...

Kesepakatan kami berujung dengan ditetapkannya bulan sebelum puasa adalah bulan dimana hari pernikahan kami. Setelah terhitung diantara tanggal di bulan tersebut maka tanggal 17 Juli 2011 ditetapkan sebagai hari pernikahan kami... Tanggal tersebut kemarin baru kami sadari bahwa itu merupakan tanggal pertama kali aku menyapanya... tepatnya pada tanggal 17 Juli 2007.. di sebuah jejaring social...

Perjalanan kami saat itu ke tanggal pernikahan begitu mulus dan sesuai rencana... tidak ada masalah apapun yang berarti yang kami hadapi.. hingga pada bulan setelahnya ayahku (the super hero for me) pergi meninggalkan kami didunia ini... Semua tergoncang, rencana2 itu belumlah selesai... (akan ku tuliskan rencana-rencana itu di tulisanku selanjutnya) termasuk rencanaku di hari pernikahanku...
Ibuku yang bersedih hingga adikku yang tidak menyangka harus ditinggalkan ayahnya secepat itu...

Dan diriku hanya bisa merenung dan berjanji akan meneruskan rencana ayahku...

Ternyata efek dari kejadian tersebut menimbulkan ketidak-pastian di rencana pernikahan kami.. dari tidak jadi menikah, mengundur pernikahan serta mengundurkan diri dari pernikahan dengannya sempat terfikir oleh kami...

Namun ternyata semua itu dapat kami lewati... terima kasih yang sangat besar kepadanya, calon iistriku, dan kepada ayah-ibunyanya ,calon mertuaku yang selalu memberikan kepercayaan besar kepadaku untuk dapat menyelesaikan semua ini dibalik semua kekuranganku...

Pada tanggal 12 Mei 2011, namaku tercantum dalam suatu Diklat pada tanggal 17 Mei 2011 s.d. 22 Juli 2011... Itu berarti jika aku tetap ikut Diklat aku akan melewatkan hari pernikahanku pada tanggal 17 Juli 2011.. Sejenak aku berfikir dan akan tidak mengikuti diklat tersebut...

Pada saat itu juga aku menelepon kepada ayahnya unntuk memberikan kabar padanya, aku mengatakan bahwa aku ikut Diklat dan akan mengundurkan diri... Namun ayahnya berpikirian lain dan mengatakan pernikahan kami lebih baik di undur saja... entah itu diundur satu minggu, satu bulan ataupun satu tahun... Dan setelah mengalami negosiasi panjang, akhirnya diputuskan pernikahan kami menjadi tanggal 24 Juli 2011.. Tanggal menuju detik-detik pertautan abadi...
Selengkapnya...

Minggu, 19 Juni 2011

tolong beri aku mimpi indah, tuhan...

Terlalu banyak masalah yang terjadi saat ini, terlalu buruk situasi yang sedang kuhadapi, dan aku terlalu rapuh untuk semua itu. Saat ini aku ingin bermimpi. Mimpi yang indah.. memimpikan masa kecilku yang damai, tanpa beban, tanpa masalah. Semua serba indah.. doaku dalam hati
“Ya Allah, sekiranya Kau menyayangiku, Tolong beri aku mimpi yang indah. Tolong bantu aku melupakan masalahku. Tolong beri aku jalan keluar. Tolong damaikan hatiku. Tolong dinginkan otakku. Berikan aku kesejukan dalam setiap masalah yang ada. Atau sekiranya semua itu terlalu banyak dan tidak mungkin untukku. Aku mohon padaMu. Tolong izinkan aku tidur, yang nyenyak, yang lelap, walaupun tak kau beri mimpi yang indah. Izinkan aku melupakan sejenak semua masalahku hari ini,. Amin”



Malam ini air mataku mengering sudah. Sedari tadi mengalir terus tanpa bisa kuhentikan, tanpa bisa kukendalikan, terurai dengan sendirinya. Semakin hari semakin berat saja cobaan ini. Menguji kesabaran dan kekuatanku.
Sejak awal sudah kutekankan, aku tak butuh adu argumen. Aku tak butuh saling tuding dan bersitegang dengan meregang urat leher. Aku lelah dengan keadaan. Aku lelah dengan kamu.
Minggu pagi begitu cerah di kota Muntok. Hari ini, tanggal 19 juni 2011. Sayup – sayup ku dengar azan subuh berkumandang merambat melalui bisikan angin dan embun pagi untuk membangunkan umat manusia. Tak lain dan tak bukan hanya untuk memanggil dan mengingatkan umat agar segera bersujud dan bersimpuh kepada Tuhannya. Aku begitu malas karena semalam aku begadang. Aaku ngantuk...
Ku lirik jam di handphone, setengah 5 pagi. Ruangan ini begitu terang. Ya tuhan... aku baru ingat ternyata semalam aku tak bisa tidur gara – gara lampu di kamar menyala. Aku sekarang sedang menumpang di kontrakan sahabat, dan aku tak mungkin memintanya mematikan lampu sebelum tidur. Toh ini kosannya, hak nya...
Entah apakah aku tertidur atau bermimpi, tapi yang pasti aku kembali tersadar ketika jam menunjukkan pukul 06.05 wib. Secepat kilat aku beranjak dari kasur dan menuju kamar mandi. Ku buang sisa – sisa residu kotoran kemarin, dan berwudhu secepatnya. Aku sholat subuh jam 06.10 wib. Sah kah sholatku? Aku tak tahu, yang pasti aku teringat kata guru agamaku waktu SMP. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Tuhan maha tahu.
Sehabis sholat subuh menjelang duha, ku lirik teman – teman kosan. Ada yang masih tidur pulas di bawah manjaan angin dari kipas angin kecil di pojok kamar, ada yang menggeliat – geliat seperti anak kucing bangun tidur, yang beberapa detik kemudian bergegas ke kamar mandi. Aku tersenyum kecil... kuambil lagi bantal empuk warisan dokter PTT dari jakarta dulu, kurebahkan tubuhku di kasur tipis ini dan kututup wajahku dengan bantal, karena silau lampu masih menggangguku. Ku coba memejamkan mata lagi, karena ku pikir hari ini adalah hari minggu.
Waktunya bermalas-malasan....
Satu menit kemudian, ketika otakku masih melayang – layang entah kemana. Hapeku berbunyi tanda ada sebuah pesan masuk. Kucari dimana posisi hape ku, ya ampun... ternyata ada di bawah kasur. Kulihat ada sebuah gambar amplop di sana. Ku pencet tombol buka pesan dan kubaca isinya.
Singkat,padat,jelas,dan menusuk..
“DITA, ANAK BU MIAH MENINGGAL”
Innalillahi wa innailaihi rojiuun... gumamku dalam hati. Jantungku berdebar cepat, otakku mendadak buntu tak dapat berpikir, selurh tulang,otot dan sendiku mendadak lumpuh layu. Aku lemas..!! aku sedih..!! aku kecew..!! aku takut..!! aku rumit..
Ku tarik nafas panjang. Kupejamkan mata, dan kurasa beban dalam hatiku begitu menumpuk. Apakah kalin memperbolehkan aku menguraikannya satu per satu?
1. Semalam aku sedikit tak nyaman, ketika dia, orang yang paling kutunggu smsnya, yang selalu kunantikan telponnya, benar – benar tak menghargaiku. Dia memilih PS dan teman-temannya. Bahkan telponku bukan lagi yang utama. Aku merasa sudah cukup mengalah dalam relationship ini. Aku mangalah demi pekerjaannya yang tak kenal waktu dan hari libur, mengalah demi diklatnya, mengalah demi samaptanya, mengalah memundurkan tanggal pernikahan demi dia, mengalah tak di sms atau di telpon demi ujian – ujiannya, haruskah sekarang aku mengalah demi PS? Aku begitu kesal.. saat itu sempat terpikir untuk menelpon orang lain saja.
2. Ketika aku sedang makan dengan temanku, hapeku berbunyi dari seorang mitra kerja di tempat kerjaku sekarang. Ternyata ada pasien mau melahirkan, tapi ketuban sudah pecah dan mules belum ada. Aku sudah meminta bantuan teman seprofesiku untuk menghandle pasien ini karena aku sedang tidak ada di tempat. Dia bilang akan di rujuk jam 11 malam ini jika tak ada kemajuan. Aku pun lega, karena bagaimanapun juga pasien ini adalah tanggung jawabku. Tapi begitu pagi tiba, ternyata pasien ini belum dirujuk juga. Aku stress... aku takut terjadi sesuatu dengan ibu dan bayinya. Aku panik... pekerjaanku memang menguras energi dan emosi.
3. SMS singkat barusan yang berisi berita kematian bayi bu miah. Ya tuhan... bayi ini baru berusia 1 bulan, anak ke empat dan satu – satunya anak perempuan di keluarga itu. Si ibu sudah tubektomi (steril) jadi sudah tak bisa melahirkan. Pasien ini juga masuk wilayah kerjaku. Yang berarti akan ada AUDIT MATERNAL PERINATAL. Ini bukan yang pertama aku membuat otopsi verbal kasus kematian bayi. Ini yang kedua kalinya... apa kata orang dinas?? Kenapa banyak bayi yang meninggal? Kinerjaku akan dinilai dan dibantai habis – habisan. Masa depan dan nama baikku terancam. Semua orang di profesiku pasti takut dan menghindari AUDIT MATERNAL PERINATAL. Dan aku.... aku... aku... baru 4 bulan bekerja harus menelan pil pahit 2 kali AUDIT MATERNAL PERINATAL. Aku mau gilaaaaaaa..... pekerjaan ini benar – benar membunuhku pelan-pelan.

Aku manusia biasa yang dituntut profesional, aku tak sanggup menahan beban ini sendiri. Ku telpon teman seprofesiku, ku paksakan dia merujuk pasien semalam. Aku panik... aku tak mau ada kasus kematian lagi di wilayah kerjaku. Ku SMS seniorku, kuberitahukan berita duka ini biar dia mengerti, bahwa aku juga sedang panik. Dan ku ceritakan semua masalah – masalahku ke teman – teman kosan ini. Mereka mengerti keadaanku saat ini.
Aku yang labil... aku yang rumit.. aku yang sensitif... dan aku yang sial mendapat dua kasus fatal sekaligus. Ingin rasanya saat ini juga aku kembali ke wilayah kerjaku dan menghandle semuanya, tapi tak mungkin. Aku masih lunglai... aku ingin merenung dulu..
Tiba – tiba hapeku berbunyi. Ada telpon dari dia..
Pembicaran berlanjut dan berlanjut, semakin memanas, memuncak dan ahirnya pecah berupa titik – titik air yang jatuh dengan sendirinya dari sudut mataku. Aku sakit!! Kenapa masalah datang bertubi – tubi? Kenapa ketika aku terpuruk di pekerjaanku, dia bahkan masih bisa mendebatku, memojokkanku, menghujatku dan menyakiti hatiku.? Kenapa?
Titik – titik ini berubah menjadi butiran – butiran yang semakin deras. Tak bisa ku kendalikan, tak bisa kehentikan, hanya bisa kunikmati lelehan panas dari sudut mataku. Kuhubungi orang tuaku, kulampiaskan semuanya. Aku durhaka saat ini, aku marah – marah, aku benci keadaan!!!!!!
Tuhan saat kuketik tulisan ini, ingin rasanya kubersujud memohon ampun di kedua kaki bapakku. Kenapa tadi aku bisa lepas kendali? Aku ingin minta maaf...
Ketika perasaanku mulai bisa kutata kembali, kukumpulkan sisa – sisa semangat dalam hatiku. Kuhapus mata yang merah dan bengkak. Ku basahi kepalaku dengan segayung air. Dingiiiiiin... menyegarkan... memberi semangat..!! kututup pintu kamar mandi kecil ini, dan aku basahi seluruh tubuhku. Aku ingin air ini bisa masuk merasuk ke dalam hatiku. Aku ingin mendinginkan kepalaku, otakku, semuanya.. usai mandi perasaaku sedikit lega.
Ku nyalakan kipas angin dengan kecepatan maksimal, kuhempaskan tubuhku di lantai ubin putih ini, dan ku pejamkan mataku. Aku lelah.... aku ingin tidur... aku ingin bermimpi yang indah.. aku ingin...
Terlalu banyak masalah yang terjadi saat ini, terlalu buruk situasi yang sedang kuhadapi, dan aku terlalu rapuh untuk semua itu. Saat ini aku ingin bermimpi. Mimpi yang indah.. memimpikan masa kecilku yang damai, tanpa beban, tanpa masalah. Semua serba indah.. doaku dalam hati
“Ya Allah, sekiranya Kau menyayangiku, Tolong beri aku mimpi yang indah. Tolong bantu aku melupakan masalahku. Tolong beri aku jalan keluar. Tolong damaikan hatiku. Tolong dinginkan otakku. Berikan aku kesejukan dalam setiap masalah yang ada. Atau sekiranya semua itu terlalu banyak dan tidak mungkin untukku. Aku mohon padaMu. Tolong izinkan aku tidur, yang nyenyak, yang lelap, walaupun tak kau beri mimpi yang indah. Izinkan aku melupakan sejenak semua masalahku hari ini,. Amin”


Selengkapnya...

Senin, 06 Juni 2011

Detik ini, detik saat diriku menangis karena keputusannya

Air mataku membasahi seluruh mataku saat ini, pada malam ini, saat-saat menjelang tidurku...

Aku tak bisa ceritakan apa yang kualami saat ini
Aku tak bisa mngatakan apa yang aku rasakan
Sebegitu sakitnya kah diriku?
Tidak,, aku tidak sakit tapi hati ini seperti teriris sebuah dipan kecil pada belati
Kau tidak mengerti, begitupun aku
Aku membutuhkannya
Aku merindukannya
Aku sangat menginginkannya

Tapi dia begitu jauh
begitu keruh jarak yang terhitung
Begitu peluh semua kurasakan kini

Aku hanya bisa menangis... menangis sejadi-jadinya...
Tak bisa lagi aku tidur untuk menenangkan diriku dalam menghadapi aktivitas padatku esok hari...

Jadi apa yang kita lakukan sejauh ini begitu tidak berharga?
Apa sangatlah hampa?
Apa aku sudah tidak berguna?
Bagaimana dengan rencana kita?
Apakah itu sudah lapuk dan tak perlu lagi kau dayagunakan semuanya?

Bagaimanapun aku berharap sebelum tidurku malam ini, air mataku telah mengering kembali...
Selengkapnya...

Minggu, 05 Juni 2011

Coretan Itu Selalu Membekas

memang jika ada orang yang menanyakan kepada kami atau kepadaku "bagaimana kalian bisa bertemu?" "kapan pertama kali kenalan?" "Kenal dimana?"
Saat-saat itu benar-benar aneh... akupun tidak menyangka bahwa wanita yang aku lihat sekilas tapi berbayang itu bulan depan akan menjadi istriku...

Jika kalian menanyakan bagaimana kami bisa kenal kepada kami berdua, kalian pasti akan menemukan jawaban yang berbeda... Dua opini yang seharusnya bisa menyatu karena perbedaan sudut pandang akan tetap pada pendiriannya yang menjadikan dua opini yang selalu bertentangan...

Pada saat itu depan warnet yang berjarak tidak jauh dari kosanku, aku buka halaman www.friendster.com di browser mozzilla seperti biasa.. kulihat teman-temanku disana serta testi-testi yang masuk ke fs ku.. aku buka halaman teman-temanku... disalah satu teman yang kulihat terdapat sebuah nama yang cantik tapi aneh "dyta goddies".. dyta menurutku nama panggilan dia... goddies? disinilah aku berfikir.. menurutku itu nama yang dibaca menjadi "gadis".. asumsiku yang erat dengan pembenaran...

sebentar aku lihat fotonya, seorang wanita yang sedang menunduk dengan memakai seragam putih kebesarannya,,, Namun aku berfikir dengan cepat,
Siapakah dia? Apakah saya pernah bertemu dengannya? karena aku yakin aku pernah bertemu dengan dia sebelumnya... tapi dimana? Hal itulah yang membuat diriku berpikir untuk mengirimkan pesan kepadanya.. Aku ingin mengingat kembali kejadian itu apabila kita telah bertemu... Karena sangat langka dan beruntung untuk mendapatkannya... Hal tersebut aku lakukan hanya dalam waktu 2 menit....

Aku yakin aku telah mengenal dia sebelumnya... Tapi siapakah dia? apakah dia hanya sebuah mimpi yang terekam jelas di otakku... aku tak tau.. yang pasti dia sekarang di depanku memberikan suatu coretan baru terhadap coretan bekas yang telah lama belum pernah terhapus yang mengingatkan dirinya di anganku, karena dia tampak real sekarang...

Aku hanya terus berpikir bahwa dia adalah coretan lama semu yang memberikan suatu coretan baru nyata dalam lembar-lembar hidupku...

coretan lama dan baru yang berisikan tentang dia... hanya dia... calon istriku...
Selengkapnya...

Kamis, 19 Mei 2011

BABAK 2

Untuk kesekian kalinya aku lupa kapan hari ini terjadi, karena mungkin aku memang ditakdirkan menjadi orang pelupa. (menyedihkan...!!)
tapi kuharap bukan pelupa berat tentunya
jujur saja, aku sudah tak ingat bagaimana kronologis kejadiannya, yang pasti saat ini di otakku ada siluet dan memori bahwa aku sudah berada di ruangan berharga ini, untuk kesekian kalinya.
yuhuuuuuu anda pasti sudah bisa menebak dimana aku berada? apalagi kalau bukan laboratorium komputer.
dan aku sudah membuka friensterku tercinta juga lhooooo.....,
seperti biasa,setelah melihat testimonial, mengconfirm teman dan mengoprek - oprek frienster teman baru, aku baru melihat message-nya
ternyata ada message dari goenks


kalian mungkin masih ingat di BABAK 1.
aku sudah memaparkan apa isi massage dari goenks ini. dan bagaimana aku membalasnya dan ternyata....
ya tuhan...ternyata dia masih membalas pesanku.
aku tersenyum saat mengingat ingat kejadian ini.
lucu sekali...!!
message yang ngga penting itu tapi masih dibalas juga.
ku geser - geser mouse kecil di tanganku
ku klik isi pesan itu. dan tampak garis hijau berjalan lambat tanda komputer sedang melakukan loading yang lemotnya minta jitak.
setelah terbuka isi pesannya, segera kubaca dan sumpah..!!! apa yang ada di depan mataku yang kulihat berderet - deret memenuhi layar monitorku sungguh membuatku tertawa ngakak. sengakak-ngakaknya.
inilah isinya...

"0852xxxxxxxx, ini nomor hape gw, hubungi gw ya"

dasar ngga waras!!!
aku tidak kenal dia, bahkan tidak tau namanya.
tapi kenapa dia malah mengirimkan nomor hape?
apa maksudnya?
kelihatannya dia benar - benar lucu..!!
sampai - sampai berhasil membuatku tertawa ngakak walaupun baleum pernah bertemu.
teman2 langsung melihat ke arahku, dan langsung penasaran.
"ada apa sih dit?" asri terlihat kaget sambil ikut-ikutan tertawa, mungkin karena lucu melihatku ngakak.
"ini as, ada orang aneh ngasih nomor hape tanpa diminta, jualan kali ya?" kataku sembari menunjuk ke layar monitor didepanku.
asri menghampiriku dan beberapa anak2 yang lain juga menghampiri mejaku dan melihat layar monitorku
respon mereka beragam
ada yang ikut - ikutan tertawa ngakak, ada juga yang berkomentar "dasar gila", dan ada juga yang cuma tersenyum.
salah seorang dari mereka nyeletuk
"wuihhhh....si didit dapet fans" celetuk dia lempeng tanpa dosa, dan langsung disambut ledekan dari teman2 yang lain. DAMN...
"engga lah jeng, mungkin ini cuma orang iseng, ga mungkin ngefans, dah belum pernah ketemu. malah ngga kenal sama sekali. lagian kan eyqe udah punya pacar. setia dong, didit gitu lho..." aku membela diri.

lagi - lagi teman-temanku bercuit - cuit ria meledekku.
memang selama ini aku terlihat sangat cuek di kampusku.
ketika teman- teman sedang sibbuk membahas gebetan baru atau cowok-cowok yang mereka kenal, aku tetap saja tidak tertarik untuk mengikuti pembicaraan mereka.
duniaku memang sempit.
tapi aku bahagia.
karena itulah teman -temanku surprise melihat friendsterku yang tiba - tiba berisi cowok.
(mereka memang lebay iah... tak jauh berbeda denganku mungkin)

"dasar, ini gara2 si orang aneh ngasih nomor hape nih" batinku agak risih diledekin anak2, tapi karena memang sifat dasarku adalah cuek, jadi aku tak ambil pusing
tiba - tiba aku teringat message pertama dari orang aneh ini
bukannya dia menyebut - nyebut nama wiwit?
kenapa tidak kutanyakan saja pada wiwit?
mungkin wiwit tau siapa dia?
atau mungkin mereka punya hubungan khusus yang aku tidak tau?
entah teman dekat, saudara, sepupu atau pacar?
iah...aku ingin mencari tau.

kutolehkan kepalaku ke arah kiri dan kanan, tak nampak wiwit disini.
kuedarkan lagi mataku dan kuperluas jarak pandangnya, tiga kursi dibelakangku agak ke arah kiri duduk manis seorang cewek berjilbab putih dan berkacamata tebal dengan frame hitam.
dialah wiwit, lengkapnya wiwit arum wulandaru.
namanya berada paling buntut di absensi kelas, satu nomor tepat berada di bawah namaku, sehingga kami sering satu kelompok.
semua kelompok, baik kelompok belajar di kelas, maupun kelompok praktek di lapangan.
dia salah satu icon-ku di kelas.
bagaimana tidak? orangnya cantik, baik, lembut, pintar, kritis, dan solehah. melihatnya seperti teduh, perasaan berantakan jadi enak kalau berada didekatnya
karena dia sering memberikan masukan2 untuk teman - temannya, ya...untukku tepatnya
kami sering satu kelompok. dia sering curhat padaku dan aku pun sebaliknya.
dia bisa dipercaya, makanya aku betah berteman dengannya.
singkat kata, dia wanita hampir sempurna dimataku.

kulangkahkan kakiku menuju meja komputernya..
"heyyy...khusu amat..!! ngapain sih?" tanyaku berbasa-basi
"biasa dit, buka frienster lah" jawabnya sambil tersenyum lebar memamerkan barisan giginya yang rapi.
"eh wit, tadi anak2 pada ke meja aku gara2 ada pesan dari orang aneh, temen kamu bukan sih? soalnya kemaren2 sempet bawa2 nama kamu"
"siapa dit?" wiwit penasaran dan mengalihkan tatapannya dari layar monitor ke arahku.
"kalo ga salah nama friendsternya goenks wit"
wiwit terdiam dan mengutak - atik friendsternya, dia mencari sejumlah nama,memilih salah satu diantara sekian dan menunjukkannya padaku.
"yang ini bukan dit?" tanyanya sembari menunjukkan sebuah profil kehadapanku
"ho-oh..yang ini tah, temenmu kan? siapa sih wit, dia itu ngasih nomor hape ke aku tanpa diminta lho, aneh temenmu itu" celotehku panjang lebar
wiwit senyum dan berkata singkat
"iah itu agung,temen sma aku, mungkin suka kali sama kamu, makanya ngasih nomor hape" jawabnya datar.
aku tertawa dan mencoleknya "temenmu gila ya,.."
wiwit tak menatapku, hanya melihat layar monitor sambil tertawa dan berceloteh ringan "dia mah emang kaya gitu dit".
aku tak ambil pusing, segera ku kembali ke mejaku dan berselancar ke friendsterku kembali
Selengkapnya...

BABAK 1

waktu itu, entah hari apa, tanggal dan tahun berapa, akupun sudah lupa..
tapi yang pasti aku sedang berada di fase adaptasi di kampus baruku
kampus terbaik di bidang kesehatan di kota bandung jurusan kebidanan.
yuhuuuuu...KEBIDANAN..

JURUSAN ANEH dimataku saat itu. ^.^
manusia sepertiku yang tidak punya minat dan bakat dibidang ini
bisa terdaftar sebagai salah satu mahasiswi kampus ini.
jujur saja, dalam lubuk hati kecilku
aku merasa kecewa dan tidak ada kebahagiaan sedikitpun.
hidupku berjalan seperti biasa, yang penting orang tuaku bahagia.
yup, aku bisa ada di sini karena mereka yang menginginkan aku di sini.



hari - hari pertama kulewati dengan rasa tertekan.
ternyata kampus ini begitu menyiksaku lahir batin.
galaknya senior, sikap pengajar, cueknya teman baru (sebenarnya ini karena aku sendiri yang cuek) sangat sangat menyiksaku.
hanya membayangkan kerja keras orang tua
dan dorongan semangat dari pacarkulah yang membuatku bertahan di kampus aneh itu.

hari itu aku ingat, hari-hari ketika aku masih baru bergabung di dunia friendster.
jejaring sosial yang sedang booming saat itu.
saat waktu kosong tiba,,kulangkahkan kakiku gontai, menapaki anak tangga menuju laboratorium komputer di lantai dua gedung tengah.
sebenarnya jarak antara kelasku dengan laboratorium komputer sangat dekat, hanya dibatasi selasar penghubung di lantai dua.
yang oleh kami mahasiswanya disebut jembatan cinta.
karena jembatan ini menghubungkan kami ke peradaban.
peradaban di sini maksudnya adalah dunia maya, maklum saja di kampusku baru tahun ini ada internet gratis
biasanya kami harus ke warnet kalau harus mengakses bahan kuliah atau sekedar membuka friendster
kami belum mengenal apa itu mahluk cantik dan pintar bernama modem
yang kami tau hanya speedy yang bisa diakses lewat telpon rumah.
dan untuk ukuran kampus kami tercinta
laboratorium dengan internet gratis adalah oasis di tengah padang pasir.
seperti SURGA (lebay mode on)

dan ketika laboratorium ini mulai beroperasi, kami seperti burung yang lepas dari sangkarnya, merasa sangat bahagia
merasa kalau kami adalah bagian dari dunia luar juga. sedikit lebay mungkin, tapi itulah kenyataannya.
tetapi untuk mengakses pintu surga (pintu lab com) itu tak bisa kami dapatkan dengan mudah, karena kunci laboratorium komputer selalu dipegang oleh kuncennya
pak **** (tak etis bila menyebutkan merk di sini).
untuk alasan privasi namanya saya ganti menjadi pak A.
kadang mahluk yang satu ini sangat baik, tapi tak jarang pula dia menolak mentah2 permohonan kami meminjam kunci lab.
karena kami jorok, karena kami suka merusak komputer, karena kami lupa mencabut stop kontak atau karena kami lupa mematikan AC.
dan kalau dia sedang galak, aku pun jadi takut.

kususuri anak tangga ke lantai satu menuju ruangan kerjanya, kuketuk dan kusapa dia dengan senyum terbaikku.
teman -temanku hanya mengekorku dari belakang, karena mereka enggan meminjam kunci langsung ke pak A, (KARENA SERING DITOLAK MENTAH2)
karena itu saat ini akulah yang jadi tumbal. sial..
akhir2 ini, pak andi selalu menolak setiap kali ada mahasiswa yang meminjam kunci lab, tapi hari ini aku memberanikan diri merengek meminjam kunci.
karena aku juga lagi keranjingan friendster. hohohoho....
dengan sedikit jurus menipu dengan alasan ada tugas penting yang dikumpulkan sore ini juga, pak A memberikan kunci lab padaku dengan syarat akulah yang
bertanggung jawab kalau ada kerusakan atau ada sampah di sana.
bagiku itu hanya persyaratan kecil.
ku ancam anak2 agar tidak makan di dalam lab, dan kucatat nama dan nomor meja mereka, hingga kalau ada kerusakan di meja tersebut,
si pemakainyalah yang akan kuadukan ke pak A. tentu saja anak2 setuju, karena memang teman2ku tidak memiliki jiwa perusak.
kami hanya ingin berselancar di dunia maya, mencari teman, menebar pesona lewat frienster.

ku ambil posisi di komputer nomor dua paling depan, karena menurutku posisi ini paling strategis.
di sini paling dekat dengan AC, layarnya terlindung sehingga tidak silau walaupun berselancar di jam siang seperti ini.
yang paling penting aku bisa melihat kemunculan dosen yang tiba2 masuk kelas,
kupasang kabel penghubung ke stop kontak, dan mulai memencet tombol power di CPU dan monitor layar datar di depanku.
tak lama kemudian komputer siap dioperasikan.
ku klik lambang mozila firefox di dekstop komputer dan kutunggu loadingnya yang agak sedikit lemot. (lemot yang diperhalus maksudnya)
ku masukkan alamat frienster dan mengetik email serta pasword pribadiku.
dan treeeeeeenggggg.....!!!
munculah profil friensterku yang lucu (menurutku sih..)hahahahahahaha....lol
kulihat tertimonial di sana, kulihat friend request,dan who views me..
seelah membalas beberapa testimonial dan mengconfirm teman baru, iseng2 kubuka message baru di sana
ternyata dari seorang cowok berinisial goenks...
singkat saja isinya (saya lupa tepatnya bagaimana tuh kalimat, tetapi lebih kurangnya seperti inilah)
"hai...temennya wiwit ya? salam kenal"
kutilik - tilik lagi fotonya, ya tuhan... ini salah satu teman yang baru saja aku confirm,
ku buka lagi profilnya, ternyata benar. feelingku mengatakan, mungkin ini salah satu teman wiwit yang notabene adalah temanku juga di kebidanan.
tak ada yang menarik setelah itu, iseng - iseng kubalas
"iah.. gw temen wiwit? slam kenal juga"
ku pikir setelah itu tak akan berlanjut, karena akupun tak ada niat untuk melanjutkannya. maklum saja status sebagai pacar orang mengikatku untuk setia
dan tak berpindah ke lain hati, bahkan tak berniat mendekati ke arah lawan jenis. ini adalah prinsipku..

setelah puas online bersama teman - teman, kami kembali ke kelas tetapi terlebih dahulu aku mengecek semua komputer.
kupastikan sudah dimatikan semua dan dicabut dari stop kontaknya, kumatikan remote AC dan kukunci kembali ruangan berharga ini.
kukembalikan kuncinya ke pak A dengan banyak ucapan terima kasih.
setelah itu aku melanjutkan hidupku kembali seperti biasa... kuliah.. belajar... tidur... ngerumpi.. pacaran.. dan begitulah seterusnya...

to be bersambung...
Selengkapnya...

Selasa, 03 Mei 2011

Pertengkaran, Kecemburuan serta Kerinduan pra nikah

Hari ini mungkin bukan hari pertama saya mengalami ini. Kelelahan yang sangat luar biasa. Pekerjaan kantor yang penuh dengan waktu deadline yang tak kunjung habisnya. Masa transisi pekerjaan yang saya alami dan segala macam permasalahan kantor yang terus mencoba membunuhku pelan-pelan..... Saya terlalu lelah memberikan waktu saya kepada tugas dan pekerjaan saya di tempat saya bekerja. Padahal detik-detik pernikahan akan segera tiba baik secara perlahan maupun secara cepat.

Waktu yang saya rasa tidak banyak saya coba gunakan untuk refreshing. sms dan telepon tidak lupa saya coba untuk layangkan kepada si "dia" sang permata hati. Walaupun tak ada tanggapan, saya selalu ceria. Yang saya tau dia sama sibuknya seperti saya. atau HP nya mati lupa di charge karena listrik di tempat kerjanya sangatlah terbatas. Saya buka fb dia sebagai penawar rasa rindu saya yang makin lama makin kuat. atau sekedar melihat foto-fotonya yang sudah ribuan kali saya lihat dengan tanpa ada rasa bosan.

Tapi apa daya, setiap melihat fb nya hanya kecemburuan yang saya rasa. Dalam saat-saat seperti itu saya tidak dapat mengontrol segala sesuatu. Cemburu yang normal menurut saya tapi sangat berlebihan menurutnya. Perbedaan prinsip itu yang selalu membuat kita bertengkar hebat.

mata saya saat ini terlalu letih untuk menulis dan berpikir. saya hanya butuh suara nya seperti biasa yang dapat membuat saya terasa nyaman dan santai. Saya tak dapat merangkai tulisan ini dengan baik sekarang. Semuanya error gara-gara kecemburuan yang luar biasa

kerinduan ini selalu memuncak setiap saat, begitupun rasa kecemburuanku walaupun dalam suatu pertengkaran egoisme. Apakah ini karena proses pra nikah? I dont know...
Selengkapnya...

Jumat, 29 April 2011

menikah dari sisi saya dn wanita

what do you think about marriage?

saya disini hanya menilik pandangan saya sebagai wanita
maaf buat kaum dilur kaum saya
mungkin saya tidak mengerti anda untuk saat ini
jadi dari pada saya salah
mendingan anda dan kaum kalian tidak saya cantumkan di sini.

apakah yang anda pikirkan tentang sebuah pernikahan?
ikatan?
halal?
janji sehidup semati?
dapet uang bulanan?
punya sponsor utama belanja gratis?
teman tidur?
teman hang out?
atau teman berantem?

apapun yang anda pikirkan tentang menikah silahkan dijawab di dalam hati saja.
buat saya menikah adalah fase tersulit dalam hidup.
ketika saya harus meninggalkan zona nyaman hidup saya.
bagaimana tidak?
saat ini saya merasa sangat nyaman dengan apa yang saya miliki.
saya memiliki kedua orang tua yang sangat menyayangi saya
memberi saya makan,minum,fasilitas,pendidikan dsb tanpa pamrih
mereka menjaga saya agar tidak kekurangan apapun
baik materi maupun kasih sayang.
atau hal lainnya adalah keluarga inti saya
semua adik - adik saya adalah partner terbaik dalam hidup saya
mereka adalah orang - orang yang sangat mengerti karekteristik saya
sebagai satu - satunya saudara perempuan mereka.
mereka tau kapan saya marah
hal apa yang membuat saya marah
kapan saya senang, kapan saya menangis dan kapan saya benar - benar tidak mau diganggu
mungkin tidak berlebihan kalau saya katakan mereka adalah yang terbaik untuk saya saat ini

dan kembali ke topik pernikahan
apa yang saya pikirkan tentang menikah?
bagi saya
menikah berarti mengambil resiko seperti mempertaruhkan nasib di meja judi.
50:50
yang kita pertaruhkan adalah nasib kita (harta)
dan yang kita mainkan adalah pasangan kita (kartu).
mendapatkan pasangan yang baik berarti mendapat kartu full house dan berarti menang (bahagia).
dan bila mendapat pasangan tidak baik berarti mendapat kartu jelek dan berarti kalah (menderita).
perbedaan perjudian dan pernikahan adalah didalam menikah tidak ada istilah seri.
karena tidak ada yang namanya abu- abu dalam hidup.
memilih putih berarti putih
memilih hitam berarti hitam.

TENTANG MENIKAH
masih banyak hal yang saya takutkan dalam pernikahan.
yaitu meninggalkan zona nyaman tadi.
saya merasa masih belum siap menghadapi dunia baru yang entah comfort zone atau uncomfort zone
ketika saya memutuskan menerima sebuah proposal dan merencanakan pernikahan
keragu-raguan itu akan semakin besar.
apakah anda juga merasakan hal yang sama?
(this question for ladies only)
are you really the one?
saya takut pasangan saya tidak bisa mengerti saya ataupun saya yang tidak mengerti dia
saya takut tidak bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga baru saya
saya takut dengan LONG DISTANCE RELATIONSHIP AFTER MARRIAGE yang akan kami hadapi nanti.
saya takut perbedaan suku dan budaya menghambat proses adaptasi antara saya, dia dan keluarga kami.
saya takut saya tidak bisa menjadi istri yang baik untuk dia.
saya takut saya tidak bisa menjaga penampilan saya ketika saya sudah disibukkan dengan urusan rumah tangga
saya takut menjadi gendut setelah memiliki anak dari dia
saya takut kekurangan dari segi materi ketika mengambil keputusan menikah
saya takut dia lupa diri ketika dia mencapai puncak kejayaannya setelah menikah nanti
saya takut jika saya tidak bisa menjaga dia hingga sewaktu-waktu dia bisa saja pergi dari saya dan keluarga kami
saya takut dengan yang namanya perceraian
saya takut tidak bisa menjadi ibu yang baik bagi anak - anak saya nanti
saya takut menjadi janda jika dia mati lebih dulu dari saya.
saya takut tidak bisa menjadi single parent tanpa dia
saya takut dan takut....

mungkin saya lebay
tapi itulah sedikit ketakutan saya yang ingin saya bagikan kepada anda.
wanita mungkin rumit
tapi itulah kami.

dibalik indahnya semua rencana kami tentang pernikahan
kami juga menyisipkan ketakutan - ketakutan ini dalam hati kami.
seperti saat ini
ketika pelaminan sudah dipersiapkan
ketika tanggal mainnya sudah ditentukan
ketika baju sudah di fitting
ketika undangan sudah mulai mau dicetak
ketika daftar tamu sudah menunggu
ketika beraneka ragam jenis makanan sudah direncanakan
tetap saja saya merasa ragu
benarkah saya akan menikah?
benarkah semua persiapan ini untuk saya?
bagaimana jika terjadi sesuatu di tengah2 jalan dan saya gagal kawin?


tetapi saya bersyukur
tuhan menganugerahkan saya pasangan yang selalu menguatkan saya
saya belajar banyak dari dia
pasangan saya adalah salah satu pria pemberani yang saya kenal
di zaman sekarang ini, saya sudah jarang menemukan pria yang mau menikah muda.
tetapi dia adalah salah satu pria langka itu.
dulu saya adalah wanita idealis yang memasang target akan menikah ketika berusia 25 saja.
saya tidak mau menikah muda
saya juga tidak mau memiliki suami yang seumuran dengan saya.
dia minimal lebih tua 3 atau 4 tahun dari saya.
alasannya simple saja
saya ingin pria dewasa yang menjadi suami saya.
tapi tuhan berkata lain.
dia berikan saya pria yang seumuran dengan saya
dan Dia pertemukan kami dalam waktu yang menurut saya waktu itu belum tepat (masih kuliah)

pria yang mengajarkan saya tentang pentingnya pernikahan
pria yang tidak mengajak saya pacaran
tapi langsung menikah
ORANG GILA...

dan mungkin pada saat itu saya pun sudah lelah berpetualang hati.
hingga saya menerima proposalnya.
menikah...
sejak awal membangun komitmen
kata itulah yang selalu kami cam kan dalam hati
kami bukan pasangan biasa
kami mungkin masih muda
tapi kami mau menikah
apapun resikonya.

sampai saat tulisan ini saya buat
sejujurnya saya masih ragu dan takut menikah
tapi setiap saya ingat dia
maka ketakutan - ketakutan itu akan hilang dengan sendirinya
berganti dengan harapan indahnya pernikahan
harapan memiliki pasangan hidup
memiliki tempat berbagi ketika sedih dan bahagia
memiliki tempat bersandar ketika terjatuh oleh terpaan kehidupan
berbagi suka duka walaupun ada jarak diantara kami
atau harapan memiliki keturunan yang entah akan mirip siapa
saya atau dia?
memiliki rumah idaman? yang sederhana tapi penuh kasih sayang
atau merasakan cemburu ketika dia lebih mementingkan pekerjaannya dari saya dan keluarga
merasakan bangganya menjadi istri yang bisa memberikan masakan terbiknya untuk keluarga
SAYA INGIN MERASAKAN SEMUA HAL INDAH ITU.
DENGANNYA...

amin...
Selengkapnya...

Senin, 25 April 2011

Kundi di mataku

pertama kali menginjakkan kaki di tanah ini, aku merasa begitu asing.
ini tanah airku, satu daerah denganku, satu pulau, satu rumpun, satu budaya...
tapi tetap saja A.S.I.N.G

suasana tanah gersang dan hamparan pasir di halus di setiap halaman rumah penduduk
makin menguatkan kesan pantai dan pesisir daerah ini.
hembusan angin panas dan teriknya matahari makin membuat gerah tubuh dan pikiran semua orang.
ku pandangi alam sekitar.
biasa saja...
kujejaki anak2 tangga sebuah gedung bercat kuning yang nantinya akan menjadi rumah keduaku
sedikit deg-degan..
suasana baru
teman-teman baru
lingkungan baru
pekerjaan baru...

hari demi hari berlalu begitu saja tanpa terasa..
aku pun sedikit demi sedikit mulai beradaptasi dengan lingkungan ini.
aku menyukai pola masyarakatnya
aku menyukai karamahtamahan mereka
aku menyukai indah alamnya
aku menyukai seafoodnya
dan aku menyukai semuanya...
kecuali keterbatasan sinyal dan listrik.

pernah aku menyusuri jalan ke arah belakang rumah dengan temanku.
kami pun tak tahu akan kemana.
biarlah...
kalaupun sesat nanti bisa balik arah.
dan subhanallah...
antara percaya dan tidak percaya melihat keadaan di sana.
aku baru menyadari kalau masyarakat disini begitu menyukai alam.
sampai2 jarak antara rumah dengan laut tidak sampai 100 meter.

otak ku pun berpikir.
seandanya saja ada tsunami, mungkin aku dan penduduk di sini akan mati duluan.
kita tiddak akan sempat berlari.
karena kita tepat berada di pesisir.
PESISIR...
mengerikannnnnn.....!!!!

ku arahkan motorku ke jalan lain yang ntah menuju kemana lagi
dan dengan sendirinya kami terdaampar di dermaga.
subhanallah...indah...
saat melangkahkan kaki di jembatan kayu selebar 1,5 meter dan sepanjang puluhan meter nmenuju tengah laut.
peraasaanku sedikit takut.
takut kalau tiba2 kayunya ambruk dan aku akan langsung jatuh ke laut. 
mungkin akan tertancap di tajamnya akar2 bakau
atau terperosok ke dalam lumpur hisap
atau terbawa arus laut ke pulau lain.
seraaaaaaaaaaammm....

sampai diujung kembatan, aku menuruni anak tangga menuju air laut.
sebenarnya ingin mencelupkan kaki ke air laut,
tapi aku ragu
melihat air laut yang biru kecoklatan
dan riak gelombang kecil menyapu anak tangga
membuatku mengurungkan niat.
aku takut tenrbawa arus
aku takut dimakan ikan
aku takut mati
(norak.com)

tepat di depan mata
sebuah pulau terbentang indah
aku lupa namanya
konon katanya, pulau itu banyak hantu.
orang2 masih takut pergi ke sana
tapi ada juga orang2 ke sana untuk pramuka atau sejenisnya
tentunya dengan pengawasan ketat.
untuk mencapai pulau itu, harus naik perahu nelayan.
atau mungkin memakai sampan.
yang beraarti bagiku bermakna T.I.D.A.K

waktu kecil aku pernah diajak keluargaku ke sebuah pulau yang aku aku lupa namanya.
naik kapal juga.
mengerikan saat melihat air masuk ke dalam kapal.
walaupun sedikit tetap saja menakutkan.
apalagi naik sampan,
benar2 mengerikan.
cukuplah saja waktu dipalembang merasakan naik sampan.
tidak akan kuulangi lagi disini.

kundi sebenarnya nama sebuah pohon
dan di pantai inilah aku bisa menemukan pohon kundi.
yang kemudian nama pohon ni dijadikan nama desa oleh masyarakatnya.
desa kundi merupakan desa baru hasil pemekaran wilayah kundi.
wilayah kundi dimekarkan menjadi 3 desa karena penduduknya yg banyak.
desa kundi (itu sendiri), desa bukit terak, dan desa air menduyung.
dan aku sekarang menempati bagian desaa kundi
tepatnya jalan AMD.

akses menuju kundi bisa ditempuh melalui 2 arah.
kundi-mentok melewati jalan belo laut
kundi-pelangas melewati jalan simpang tiga.
ada sebuah tempat yang sangat aku sukai di sepanjang jalan menuju mentok via belo laut.
sabana 
iah...sabana
ada sabana di sini.
sabana dengan pasir putih, rumput - rumput pendek berwarna kuning dan hijau.
pepohonan yang jarang2, tapi ribun dan cantik
jalanan beraspal yang lurus dan sepi
dan sesekali ada sensasi dari ular - ular nekat yang menyeberangi jalan aspal dan mengagetkan
pengguna jalan raya termauk aku.
persis seperti di afrika.
sudah beberapa kali aku bertemu ular nekat di jalan.
membuatku merasa simalakama.
di tabrak takut ularnya gigit kaki
ngerem mendadak takut jatuh
menghindar jaraknya sudah terlalu dekat dan kecepatannya terlalu tinggi.
jadi biasanya aku pasrah saja
sedikit menarik napas, membaca bismilah, dan berteriak sekencang - kencangnya
kadang2 nasib ular itu bagus sehingga lolos dari jepitan ban motorku
tapi pernah juga dia bernasib naas dan terlindas ban motorku.
saban memang indah, memiliki banyak cerita.
kata ibuku, sabana memang sarang ular.
karena pertemuan antara pasir kering dan aliran air.

aku pernah membayangkan ingin pre wedding disini karena alamnya cantik sekali
tapi aku juga sangat memikirkan keselamatanku
bisa2 aku mati gara2 dipatuk ular sebelum beneran nikah.
so i said NO...
mendingan ngga pre wedding sama sekali.

atau pernah suatu kali aku berjalan ke arah jembatan sukal..
jembatan yang dibawahnya mengalir air payau berwarna coklat keruh.
di tempat inilah para pedagang sea food berkumpul
mulai dari kerang dara, lokan pasir, lokan bakau, kepiting rajung, berbagai jenis ikan sampai kepiting hitam ada disni.
aku adalah salah satu penggemar kepiting
tapi sayang keterampilan tanganku tidak seimbang dengan keahlian lidahku.
jadi aku jarang membeli kepiting karena aku tidak bisa mengolahnya.
biasanya aku lebih senang membeli kepiting untuk dibawa pulang ke rumah
biar ibuku saja yang memasak.
lebih terjamin rasanya..

disuatu tempat tepatnya rumah penduduk di sini
aku melihat anak kecil memakan lobster.
kelihatannya enak sekali.
kebetulan saat itu aku puasa.
ngiler.com
tapi sayang sekali..
lobster sebesar dan sesegar itu cuma direbus pakai garam saja.
temanku sangat protes dengan cara memasak mereka.
lobster itu diluar sana bisa sangat mahal.
apalagi masuk restoran, bisa ratusan ribu.
disini???
lobster disia-siakan.
karena kami lihat anak2 itu tidak pintar memakannya.
mereka membuang2 daging lobster seenaknya.
ya tuhannn..... andai saja saat itu aku tidak puasa.
pasti aku akan minta.
hehehehehehe.....

aku pernah diberikan cumi-cumi sepanjang 30-40 cm lah
seorang bapak2 menggedor rumahku subuh2.
ternyata cuma mau memberikan cumi2 untukku.
alhamdulilah...
sebenarnya ku tidak begitu suka cumi.
soalnya aku suka pusing setelah memakannya dlm jumlah berlebih. hehehehe...
tapi aku sangat menyukai cumi bakar.
rasanya gurih, manis dan agak sedikit pahit.
enak sekali dimakan dengan saos sambal.

kundi oh kundi...
bercerita tentangmu takkan cukup dalam waktu semalam.
begitu banyak hal indah tentangmu.
saat ini tidak ada lagi protesku seperti mas awal2 aku datang kesini.
harapanku dan masyarakatnya cuma satu.
SEMOGA LISTRIK CEPAT MASUK KE SINI.
amin...
Selengkapnya...

Kamis, 10 Maret 2011

The Beginning (I know that no one know or want to know)

"Jika aku menangis hari ini, itu bukan karena aku terjatuh dari sepeda. Bukan pula karena permenku diambil kakak kelasku. Atau karena aku sedang dimarahi ayahku..
Bukan... Bukan sama sekali..."



Saat kejadian itu tepat saat aku sedang mengaitkan tali sepatu futsalku. Saat itu tepat saat aku akan berolahraga dan tertawa... tidak ada aku ingat pada orang lain saat itu, bahkan orang tuaku... pikiranku hanya ingin bersenang-senang dengan petak lapangan dan gawang...
Aku melihat kalender baruku, saat itu hari kamis, hari dimana aku rutin menendang dan berlari..

Ingin aku tertawa saat ini, atau menangis sekencang-kencangnya...
Sudahlah,, aku tidak ingin menangis,, apalagi tertawa...

Aku hanya tidak sadar mengapa butiran air mata ini terus turun walaupun aku sadar aku sedang tidak sendiri....
Kejadian itu sangat perih.. Sangat memukul hatiku...


"Suatu saat semua itu akan terjadi, walaupun semua hanya misteri yang dipenuhi dengan ambisi... Selamat jalan.. disertai dengan do'aku yang tulus untukmu"

Selengkapnya...