tulisan berjalan

“Teruntuk Sebuah Nama, yang terukir di prasasti kehidupan; pemberi warna di lembaran perjalanan waktu; pelengkap ruang kosong bernama Coste Sinistra; Teruntuk Sebuah Nama, Yang terucap lirih dalam sujud; kuikat cintaku dalam sucinya mahligai pernikahan; kusimpan rinduku hanya untuk putihnya perkawinan; dan kuukir sayangku di keeratan pertautan jiwa abadi; Teruntuk Sebuah Nama; Aku mencintaimu karena Allah).

Kamis, 10 Maret 2011

The Beginning (I know that no one know or want to know)

"Jika aku menangis hari ini, itu bukan karena aku terjatuh dari sepeda. Bukan pula karena permenku diambil kakak kelasku. Atau karena aku sedang dimarahi ayahku..
Bukan... Bukan sama sekali..."



Saat kejadian itu tepat saat aku sedang mengaitkan tali sepatu futsalku. Saat itu tepat saat aku akan berolahraga dan tertawa... tidak ada aku ingat pada orang lain saat itu, bahkan orang tuaku... pikiranku hanya ingin bersenang-senang dengan petak lapangan dan gawang...
Aku melihat kalender baruku, saat itu hari kamis, hari dimana aku rutin menendang dan berlari..

Ingin aku tertawa saat ini, atau menangis sekencang-kencangnya...
Sudahlah,, aku tidak ingin menangis,, apalagi tertawa...

Aku hanya tidak sadar mengapa butiran air mata ini terus turun walaupun aku sadar aku sedang tidak sendiri....
Kejadian itu sangat perih.. Sangat memukul hatiku...


"Suatu saat semua itu akan terjadi, walaupun semua hanya misteri yang dipenuhi dengan ambisi... Selamat jalan.. disertai dengan do'aku yang tulus untukmu"

Selengkapnya...